Mengenal Dato’ Sri Tahir

tahir

 

“Saya lahir dari keluarga miskin. Ketika memiliki tabungan, maka wajar kalau saya mesti melihat ke belakang dan banyak orang yang tidak seberuntung saya. Saya dibesarkan di negeri ini, minum air dan menghirup udara di sini, maka suatu hal yang wajar pula bila saya kembalikan ke negeri ini.” (Dato’Tahir)

 

Pernyataan tersebut terlontar dari seorang milyader asal Indonesia yang bernama Dato’ Sri Prof. Dr. Tahir atau bisa akrab dipanggil Tahir. Pemilik Mayapada Group tersebut menjadi sosok yang sangat fenomenal ketika menymbangkan sebagain kekayaannya sebesar USS 100 juta (Rp 1,1 Triliun) untuk memerangi penyakit malaria, TBC, dan HIV di Indonesia.

 

Seperti yang diberitakan oleh situs resmi Gates Foundation, pada tahun 2013, Bill & Melinda Gates Foundation bersama Tahir Foundation menandatangani kerjasama sumbangan senilai total USS 200 juta (Rp 2,3 triliun). Gates dan Tahir masing-masing memberikan sumbangan sebesar USS 100 juta. Dua pertiga dari sumbangan tersebut dialokasikan untuk kegiatan amal di Indonesia, khususnya di bidang kesehatan.

 

Tahir dikenal sebagai pengusaha sukses dengan bisnis perbankan yang menggurita di seluruh Nusantara, seperti bisnis multifinance, jaringan hotel, rumah sakit, jaringan took duty free, TV berbayar serta berbagai bisnis property lainnya. Sehingga menghantarkan dia sebagai orang terkaya ke-12 di Indonesia.

 

Perjuangan Tahir tidak mudah, beliau berasal dari keluarga miskin. Ayahnya seorang pembuat becak, sementara ibunya turut membantu dengan mengecat becak yang dibuat ayahnya itu. Tahir memiliki cita-cita menjadi dokter, namun karena keterbatasan keuangan ia mengurungkan niatnya. Nasibnya cukup beruntung ketika ia mendapatkan

beasiswa di Sekolah Bisnis Nanyang Technological University. Sambil kuliah beliau memulai bisnis impor barang dari Singapura ke Indonesia. Karena keuletannya, pada tahun 1986 beliau berhasil mendirikan Mayapada Group.

 

Penghargaan yang pernah Tahir dapatkan antara lain: Penghargaan Chancellor Citation dari Chancellor University of California, Berkeley, kemudian Penghargaan Entrepreneur of the Year 2011 dari Ernst & Young, Penghargaan di Bidang Pendidikan oleh Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew, dan masih banyak lagi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here