Di sela-sela jadwal perkuliahan yang padat. Befya Dayanah, Mahasiswi program studi Kedokteran ini tidak hanya berjuang menyelesaikan skripsi, tetapi juga mempersiapkan ujian SOCA OSCE Compre. Kesibukan itu menjadi bagian dari prosesnya menapaki pengalaman dan prestasi di dunia kedokteran. Befya menyimpan cerita inspiratif tentang bagaimana ia menorehkan prestasi dan pengalaman berharga selama menempuh pendidikan tinggi.

“Bagi saya, yang terpenting bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana saya tumbuh lewat setiap prosesnya,” ujar Befya. Kata-kata ini menjadi cerminan perjalanan panjangnya yang sarat tantangan dan keberanian.

Jejak Prestasi yang Menginspirasi

Sejak awal kuliah, Befya menunjukkan dedikasi luar biasa dalam bidang akademik maupun non-akademik. Beberapa prestasi yang berhasil diraih antara lain:

  • Juara 1 Cerdas Cermat Tanggap Kegawatdaruratan – PTBMMKI Wilayah I (2024)
  • Juara 1 Meridien Cup – FKIK Universitas Muhammadiyah Jakarta (2024)
  • Juara 3 Regional Medical Olympiad cabang Neuropsikiatri – ISMKI Wilayah II (2025)

Selain itu, Befya juga aktif berorganisasi dan konsisten menorehkan penghargaan, seperti:

  • Best HRD departemen KASPROF – DEMA FK UIN SH Jakarta (2025)
  • Best Staff departemen KASPROF (second period) – DEMA FK UIN SH Jakarta (2024)
  • Angti of the period – UIN Syahid Medical Rescue (2025)
  • Angti of the month batch October – UIN Syahid Medical Rescue (2023)

Prestasi-prestasi ini bukanlah hasil instan. Befya menekankan bahwa semua pencapaian tersebut lahir dari persiapan matang, disiplin, dan keyakinan pada diri sendiri.

Menghadapi Tantangan dengan Tekad


Perjalanan Befya tidak selalu mudah. Tantangan pertama datang dari keterbatasan waktu, di mana ia harus menyeimbangkan antara jadwal perkuliahan, organisasi, dan persiapan lomba.
“Saya memanfaatkan waktu libur untuk berlatih, dan perlahan itu menjadi rutinitas yang menyenangkan,” ungkapnya.

 

Selain tantangan waktu, Befya juga menghadapi perasaan ragu dan rendah diri. Namun dukungan dari lingkungan terdekat dan keyakinan diri perlahan membantunya melewati keraguan tersebut. Dari mimpi kecil saat tahun pertama kuliah untuk bergabung dengan komunitas OLC hingga menjadi juara di RMO pada tahun ketiga, Befya membuktikan bahwa ketekunan dan perencanaan bertahap membuahkan hasil.

Motivasi dan Nilai Hidup

Befya percaya bahwa proses adalah guru terbaik. Keberanian untuk mencoba, tekad yang kuat, dan kegigihan menghadapi tantangan menjadi nilai hidup yang selalu ia pegang. Semua pengalaman tersebut, menurutnya, tidak hanya bermanfaat untuk meraih prestasi semata, tapi juga meningkatkan kapasitas diri untuk masa depan.

Peran Beasiswa Social Trust Fund

Selain dukungan moral dan pribadi, Befya merasakan manfaat nyata dari beasiswa Social Trust Fund (STF). “Beasiswa ini tidak hanya membantu secara finansial, tapi juga menjadi wadah pengembangan diri, menumbuhkan empati, dan memperluas relasi,” ungkapnya. Befya berharap, setelah menyelesaikan pendidikannya, ia dapat menjadi dokter yang bermanfaat bagi masyarakat dan berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa.

Befya Dayanah adalah bukti nyata bahwa prestasi bukan sekadar angka atau penghargaan, melainkan perjalanan panjang yang membentuk karakter, ketekunan, dan semangat pengabdian. Kisahnya menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika, bahwa dengan tekad, disiplin, dan empati, setiap mimpi besar bisa diraih. (Putri Khoirina. N/Volunteer STF)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here