Jakarta, 2 Desember 2025 — “Hari ini bukan sekadar seremoni wisuda. Ini penanda bahwa saya berhasil melewati masa paling menantang dalam perjalanan akademik saya,” ungkap Syaidinia Sapta, atau akrab disapa Sapta, usai resmi menyelesaikan studi Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sebagai penerima Prof. Azyumardi Azra Scholarship PAAS dari Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta, Sapta menegaskan bahwa capaian hari ini bukan hanya milik dirinya, tetapi juga bagian dari tanggung jawab moral untuk menghadirkan penelitian yang bermanfaat bagi publik.
Tantangan Studi dan Proses Penulisan Tesis
Menempuh pendidikan S2 bukan perkara ringan bagi Sapta. Setiap tugas baik presentasi maupun penulisan ilmiah menuntut kedalaman riset serta referensi yang kuat. Sistem pembelajaran yang menekankan kemandirian justru melatih dirinya untuk lebih disiplin, rajin membaca, dan menguasai materi secara mendalam.
“Tantangan terberat justru datang saat penyusunan tesis,” ujarnya. Ia sempat mengalami stagnasi cukup lama setelah proposal disetujui. “Saya benar-benar blank dan bingung ke mana arah penelitian ini harus dibawa.”
Namun melalui proses membaca intensif, berdiskusi dengan rekan-rekan, serta konsultasi dengan para dosen pembimbing, Sapta akhirnya berhasil merampungkan penelitiannya.
Peran Beasiswa PAAS dalam Penelitian
Tahun 2024 menjadi momentum penting ketika ia terpilih sebagai penerima Beasiswa Prof. Azyumardi Azra Scholarship. Tema besar penelitiannya mengenai sejarah gerakan sosial sangat relevan dengan fokus program beasiswa tersebut, sebuah kebetulan yang memperkuat motivasinya.
“Beasiswa ini sangat membantu secara finansial. Saya bisa membeli literatur-literatur penting serta beberapa sumber primer yang tidak murah,” tutur Sapta. Dukungan tersebut membuat proses penulisan tesisnya berjalan lebih lancar dan terarah.
Sebagai penerima beasiswa, ia mengaku merasa memiliki dorongan tambahan untuk menyelesaikan tesisnya sebaik mungkin. “Saya ingin apa yang saya tulis tidak berhenti sebagai arsip di perpustakaan, tapi benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.”
Inspirasi dari Sosok Prof. Azyumardi Azra
Sapta mengaku bangga menjadi bagian dari penerima beasiswa yang mengusung nama Prof. Azyumardi Azra, sosok intelektual yang menjadi panutan bagi para sejarawan Indonesia, khususnya di lingkungan UIN Jakarta.
“Prof. Azra adalah figur besar dalam dunia sejarah dan pemikiran Islam di Indonesia. Bisa mendapat beasiswa yang membawa nama beliau adalah kehormatan,” katanya.
Ke depan, Sapta berkomitmen untuk terus konsisten meneliti dan menulis baik melalui publikasi akademik maupun media populer agar ilmu yang ia tekuni dapat menjangkau masyarakat luas. (Putri Khoirina.N/Volunteer)





