Jakarta, 14 Oktober 2025 — Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar acara Penyerahan Beasiswa Semester Ganjil Tahun Akademik 2025. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk mengekspresikan rasa syukur bersama. Kegiatan yang berlangsung pada pukul 15.00 WIB di Ruang Diorama, Kampus 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, para pengurus, donatur, dan stakeholder serta para penerima beasiswa dari berbagai fakultas.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Prof. Dr. Amelia Fauzia, selaku Direktur STF UIN Jakarta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam keberlangsungan program beasiswa. Prof. Amelia menegaskan bahwa STF tidak hanya berperan sebagai lembaga penyalur bantuan dana pendidikan, tetapi juga sebagai ruang kolaborasi sosial yang menumbuhkan semangat keadilan dan keberlanjutan pendidikan.

Tahun ini, STF menyalurkan berbagai jenis program beasiswa, meliputi Beasiswa PAAS (Professor Azyumardi Azra Scholarship), Beasiswa Prestasi, Beasiswa Husni Rahim for Teacher Education, Beasiswa PNLS (Prof. Nabilah Lubis Scholarship), dan Beasiswa orang tua asuh serta Dana Talangan Pendidikan bagi mahasiswa yang menghadapi kendala keuangan sementara.

Salah satu sesi paling berkesan dalam acara ini adalah nasihat dan pesan inspiratif dari Prof. Husni Rahim. Beliau menegaskan bahwa pendidikan adalah proses memuliakan manusia. Mengutip QS. Ar-Ra’d ayat 11, Prof. Husni mengingatkan bahwa perubahan hanya akan datang bagi mereka yang berusaha mengubah dirinya sendiri.

“Keterbatasan adalah kenyataan, tetapi bukan akhir. Ubah kata tidak bisa menjadi belum bisa. Luruskan niat dan teruslah bergerak, karena peluang itu selalu ada, hanya tertutup bagi mereka yang menyerah,” ujar Prof. Husni.

Beliau juga menambahkan bahwa keterbatasan dana bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita. Banyak peluang beasiswa yang tersedia bagi mereka yang mau berusaha.

Selanjutnya, sesi penyampaian motivasi diberikan oleh Ferawati Gondokusumo dari Tokio Marine Insurance Group. Dalam pesannya, Ferawati mengingatkan bahwa kesempatan memperoleh beasiswa merupakan anugerah yang tidak dimiliki semua orang.

“Semoga kesempatan ini dapat memberi dampak yang lebih luas. Tunjukkanlah ilmu yang dimiliki agar bermanfaat bagi banyak orang, sebab ilmu yang paling tinggi adalah ketika kita mampu memberi manfaat,” ucapnya.

Wejangan berikutnya disampaikan oleh M. Soleh Farabi, perwakilan dari Lembaga Amal Zakat Infaq dan sadaqah (LAZISMU). Ia mendorong mahasiswa untuk aktif mengembangkan diri, tidak hanya di lingkungan kampus.

“Sebagai mahasiswa, jangan hanya berdiam di kelas. Keluarlah, berorganisasi, dan perluas pengalaman. Dunia kerja membutuhkan keterampilan, bukan sekadar nilai akademik. Manfaatkan kesempatan ini untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya, karena masa depan tidak bisa kita tebak. Siapa tahu, kalianlah para pemimpin di masa mendatang,” pesannya.

Sementara itu, Befya Dayanah, mahasiswi semester tujuh Fakultas Kedokteran, mewakili para penerima beasiswa dalam menyampaikan kesan dan pesan. Ia menyampaikan rasa syukur serta kebanggaannya dapat menjadi bagian dari penerima beasiswa Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Terima kasih sebesar-besarnya kepada STF. Bagi kami, STF bukan hanya wadah finansial, tetapi juga wadah pengembangan diri serta dukungan yang hadir bersama harapan,” tutur Befya.

Acara diakhiri dengan penyerahan simbolis beasiswa dari masing-masing perwakilan program. Suasana penuh haru dan semangat terasa di ruangan saat para penerima beasiswa saling berjabat tangan, membawa harapan baru untuk terus berproses, berjuang, dan berkontribusi bagi masyarakat. Momen ini juga menjadi bentuk perayaan kesyukuran atas keberlanjutan kebaikan yang terjalin antara donatur, penerima manfaat, dan seluruh pihak yang berkontribusi dalam ekosistem pendidikan. 

Melalui kegiatan ini, Social Trust Fund UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menegaskan komitmennya untuk memperluas akses pendidikan, menumbuhkan kemandirian, serta menanamkan nilai bahwa keterbatasan bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan menuju kemuliaan. (Putri Khoirina/Volunteer STF)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here