BOGOR-Jarak yang jauh, medan yang sulit, dan fasilitas yang terbatas tidak menyurutkan langkah mereka. Ada kebahagian tersendiri ketika melihat ibu berusai sepuh maupun seorang kakek renta tersenyum gembira, seraya mengucap syukur dan terima kasih. Disebut komunitas, mereka tak mau karena tak ada anggota maupun organisasi resmi. Namun, mereka kerap bekerja bersama, bahu membahu membantu masyarakat kecil di pedesaan.

Mereka menyebutnya Kumpulan Zakat Pribadi, atau kerap disingkat KZP. Hampir setiap bulan ada saja kegiatan amal sosial yang dikerjakan, semisal pengobatan gratis dan santunan. Kadang, mereka harus menyusuri jalanan terjal di desa terpencil, menginap di rumah penduduk yang sangat sederhana saat menjalankan kegiatan.

Om Bima, demikian ia akrab disapa menjelaskan dirinya bersama beberapa temannya hanya menjalakan titipan amanah zakat dari temannya hanya menjalankan titipan amanah zakat dari teman-temannya. “Mereka inginnya langsung disalurkan ke masyarakat, jadi bisa langsung dinikmati orang-orang yang membutuhkan,” ujarnya di sela-sela acara pengobatan gratis atas kerjasama dengan STF UIN Jakarta di Centre for Rural Development and Social Entrepreneurship (Cercondeso), Gunung Sindur, Bogor, April lalu.

“Jadi ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa menyaksikan (orang lain bahagia),” tambahnya.

Om Bima menambahkan, dirinya dan teman-temannya (terutama) satu sekolahan dilu rutin mengeluarkan zakatnya untuk disalurkan kepada orang yang membutuhkan. “Kebetulan meeka hidupnya sudah berkecukupan, jadi mereka selalu keluarkan zakat mal,” tukasnya.

Namun, karena keterbatasan sumber daya, saat ini kegiatan KZP masih di kisaran Banten dan Jawa Barat. “”Supaya kita tidak terlalu banyak keluar biaya operasional,” katanya.

Pihak KZP biasanya bekerjasama dengan lembaga lokal dalam menyelenggarakan kegiatan bakti sosial pengobatan gratis. Hal ini dilakukan untuk menjalin sinergi, dan lembaga setempat juga lebih mengenal lapangan. Daerah sasaran adalah desa-desa yang jauh dari fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan dokter. KZP menanggung semua biaya obat dan tim medis yang didatangkan untuk kegiatan tersebut.  (Amirul Hasan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here