UIN Jakarta, STF News— Menjelang  Hari Volunteer pada 5 Desember mendatang, Sosial Trust Fund (STF) UIN Jakarta menghadirkan kegiatan training volunteer pada Sabtu 10 November yang kebetulan bertepatan dengan Hari Pemuda di Aula Madya kampus I UIN Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari tema yang diusung STF UIN Jakarta yaitu “ Volunteerism in Millennials Era”.

Sebelumnya, STF UIN Jakarta berhasil menggelar acara Philanthropy Learning Forum Goes to Campus bertajuk Milennial Philanthropy: Sharing in ColaborAction. Dalam acara tersebut kaum milennial seperti mahasiswa didorong menjadi agen filantropi bagi masyarakat di lingkungan tinggalnya.

Oleh karenanya menjadi agen ini mahasiswa juga bisa dilakukan dengan mengoptimalkan sikap kritis, kreatifitas, inovasi, dan penguasaan teknologi yang mereka miliki.

Baca juga: https://www.stfuinjakarta.org/2018/10/25/stf-uin-jakarta-dorong-mahasiswa-menjadi-agen-filantropi/

Salah satu pemateri yang didatangkan untuk mengisi training yakni Ibu Aurina Setyawita seorang konsultan di Yayasan Duke of Edinburgh’s International Award sekaligus pegiat volunteer. Akrab disapa Ibu Wita menekankan arti dari volunteering yaitu mengalokasi waktu enerji yang didedikasikan untuk kepentingan masyarakat, komunitas sekitar, dan lingkungan.

“Dalam dunia kerelawanan itu setiap ada kegiatan kita harus memberikan secara cuma-cuma tanpa mengharapkan keuntungan finansial, tak berbayar, terlebih atas keputusan sendiri,” ungkapnya.

Menjadi relawan, tambahnya,  adalah salah satu kegiatan yang paling membawa kebanggaan dan kepuasan di hati masing-masing individu. Semakin banyak kita memberi, akan semakin bahagia. Menjadi relawan akan meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

“Nilai plusnya kita bisa mendaftarkan diri dan dilatih untuk menjadi award leader. Nantinya para volunteer itu akan mendapat pengakuan internasional dan peserta akan mendapatkan mendali di tiap tingkatannya,” tuturnya.

Peserta training volunteer Luthfia Nur Qomariyah mengaku tertarik mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan oleh STF UIN Jakarta. Menurutnya, rangkaian kegiatan volunteer ini sangat bagus dan sangat memotivasi untuk terus mengikuti berbagai kegiatan volunteer lainnya.

“Training Volunteer ini menjadi moment yang membuat aku senang banget. Banyak pengalaman dan nambah teman tentunya,” ungkapnya.

Baginya, saat ini untuk mendapatkan pekerjaan itu tidak melulu soal nilai (IPK) yang baik, tetapi harus ditunjang pula dengan pengalaman yang banyak misalkan mengikuti kegiatan ke volunteeran.

Luthfia adalah satu dari sekian banyak  penerima beasiswa STF UIN Jakarta, ia bercerita lewat lembaga ini membuat dirinya semakin menyukai dunia sosial. Penjelasan dari pemateri membuka wawasan untuk kedepannya, terlebih untuk terus mengasah softskill yang didapat ketika menjadi volunteer.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here