Jakarta, 2 Desember 2025 – Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menorehkan kebanggaan. Dua penerima beasiswa STF berhasil meraih predikat wisudawan terbaik pada Wisuda ke-138. Mereka adalah Nanda Arumi Handayani, penerima Beasiswa PHRS (Professor Husni Rahim Scholarship) dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), dan Niswa Nilam Qonita, penerima Beasiswa PNLS (Professor Nabilah Lubis Scholarship) dari Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Keduanya menjadi bukti bahwa ketekunan, keberanian, dan dukungan yang tepat dapat membuka jalan menuju prestasi gemilang.
Nanda Arumi Handayani: Menghadiahkan Prestasi untuk Sang Ibu
Meraih IPK 3,97 cumlaude dan dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik FITK, Nanda Arumi Handayani menjadi satu dari sekitar 15 lulusan binaan STF pada wisuda kali ini. Prestasi tersebut tidak datang dalam sekejap, melainkan cita-cita yang ia tanam sejak hari pertama kuliah pada 2021.
“Momen paling berkesan adalah ketika melihat ibu menangis bahagia saat saya diwisuda. Pelukan itu adalah bayaran terbesar yang tidak pernah bisa digantikan oleh apa pun,” ungkap Nanda.
Sebagai anak dari single parent, perjalanan akademiknya penuh tantangan ekonomi. Di sela perkuliahan, ia bekerja sebagai guru privat dan ikut membantu ibunya membiayai pendidikan tiga adiknya. Tekanan hidup sempat membuatnya berada di titik terendah, namun tekad untuk membanggakan sang ibu menjadi alasan ia tetap melangkah.
“Sering kali saya merasa berbeda dari teman-teman yang bisa bersantai setelah kuliah. Saya lebih sering sendiri dan bekerja. Tapi tekad untuk mengangkat derajat keluarga membuat saya bertahan.”
Beasiswa PHRS dari STF menjadi batu loncatan penting dalam perjalanannya. Menurutnya, STF bukan hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga pembinaan mental dan lingkungan yang saling menguatkan.
Kini, Nanda telah berkerjar sebagai wali kelas 2 di sebuah sekolah dasar serta tengah mempersiapkan diri melanjutkan studi ke jenjang S2. Ia bercita-cita kembali ke UIN Jakarta sebagai dosen atau guru besar, dan suatu hari ingin menjadi donatur STF untuk meneruskan rantai kebaikan yang dulu ia terima.
Niswa Nilam Qonita: Kepemimpinan, Konsistensi, dan Transformasi Diri
Dari Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Niswa Nilam Qonita juga dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik FAH, membawa nama baik program Beasiswa PNLS STF. Niswa menuturkan bahwa penghargaan tersebut merupakan buah dari empat tahun perjuangan dan ketekunan.
“Saya merasa sangat bersyukur dan terhormat. Penghargaan ini bukan hanya hasil usaha saya, tetapi juga dukungan dosen, keluarga, dan teman-teman. Momen saat nama saya dipanggil ke atas panggung terasa seperti rangkuman seluruh proses saya bertahan selama empat tahun.”
Perjalanan studinya penuh dinamika, terutama ketika harus beradaptasi dari masa pandemi ke pembelajaran tatap muka. Ia membagi waktu antara akademik, organisasi, magang, hingga penyusunan skripsi. Disiplin, prioritas yang jelas, dan keberanian berdiskusi dengan dosen menjadi kunci agar ia tidak kewalahan.
Sebagai penerima PNLS, Niswa merasakan transformasi mendalam dalam kepemimpinan dan karakter pribadi.
“Beasiswa PNLS memberikan ruang aman untuk fokus pada pengembangan diri. Pembinaan, mentoring, dan kegiatan komunitas membuat saya lebih percaya diri, lebih peka terhadap isu sosial, dan lebih disiplin.”
Ia menambahkan bahwa PNLS menumbuhkan empati, kolaborasi, dan integritas melalui komunitas yang saling menguatkan.
Selepas lulus, Niswa ingin berkontribusi pada bidang literasi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Ia berharap tetap terlibat sebagai bagian dari jaringan STF, baik melalui kegiatan alumni maupun dukungan nyata sebagai bentuk komitmen untuk terus menebar manfaat.
Mengukuhkan Peran STF dalam Mewujudkan Akses Pendidikan Berkualitas
Kisah Nanda dan Niswa menegaskan bahwa dukungan finansial, pembinaan karakter, dan lingkungan yang suportif merupakan kombinasi yang mampu mengubah masa depan mahasiswa. Wisuda ke-138 UIN Jakarta menjadi bukti bahwa STF bukan hanya memberikan beasiswa, tetapi juga membangun ekosistem yang menumbuhkan ketangguhan, kepemimpinan, dan kesiapan untuk memberi kembali kepada masyarakat.
Dari FITK hingga FAH, dari PHRS hingga PNLS, perjalanan dua wisudawan terbaik ini menjadi pengingat bahwa kebaikan akan selalu melahirkan kebaikan lain, dan prestasi mereka hanyalah awal dari kontribusi yang lebih besar di masa depan. (Putri Khoirina.N/Volunteer)





