UIN Jakarta, STF News— Tepat seminggu Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta memberangkatkan dua orang mahasiswa penerima beasiswa perdamaian. Mahasiswa UIN Jakarta yang terpilih yaitu Mohammad Ali Haidar, seorang mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta, dan Febria Afia Rahmah, seorang Mahasiswa Pascasarjana, Pengajar, sekaligus Koordinator Fundraising dan Program STF UIN Jakarta.

STF UIN Jakarta memberikan beasiswa kepada mahasiswa untuk mengikuti short course program studi perdamaian dan transformasi konflik yang diadakan oleh International Institute of Peace and Development Studies (IIPDS), Asian Muslim Action Network (AMAN), dan Asian Resource Foundation (ARF) pada 14-25 Februari 2019 di Bangkok, Thailand.

Menurut informasi yang didapat, sebanyak 19 peserta yang terdiri dari aktifis perdamaian, akademisi, mahasiswa, cendekiawan, dosen, pemuka agama, polisi dan aparat pemerintah mengikuti kegiatan ini. Mereka berasal dari 10 Negara yaitu Indonesia, Myanmar, Thailand, Afrika Selatan, Ethiophia, Kenya, Nepal, Bangladesh, India, Pakistan.

Sekolah Studi Perdamaian dan Transformasi Konflik berfokus pada pemahaman perdamaian dan konflik dalam konteks lokal, regional dan international, analisis konflik, transformasi positif dan pencegahan kekerasan. Selama training, peserta akan memperoleh keterampilan yang relevan dengan pembangunan perdamaian, advokasi, dan tindakan resolusi konflik dari tingkat akar rumput, nasional dan juga international.

Salah satu peserta Febria mengaku bersyukur mendapatkan beasiswa perdamaian untuk short course ini sekaligus menjadi salah satu delegasi Indonesia dari STF UIN Jakarta. “Saya sangat bersyukur mendapatkan beasiswa untuk short course studi perdamaian ini. Selain mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang lebih luas tentang konfliki dan perdamaian, saya juga mendapatkan networking yang luas dari berbagai negara.” ungkapnya.

Dalam rangkaian kegiatan short course, terdapat sesi Cultural Night dimana semua partisipan menampilkan lagu dan pakaian tradisional, juga saling bertukar makanan dan souvenir khas negaranya masing-masing. Febria dan Haidar menuturkan mereka akan menampilkan Javanese Culture di acara cultural night. Febria akan memakai baju kebaya dan rok batik khas Jawa, dan Haidar akan memakai kemeja Batik. Selain itu, Febria juga sudah membungkus Sagon Kelapa dan Wedang Uwuh khas Jogja, dan Haidar sudah menyiapkan gelang yang terbuat dari kayu untuk diberikan ke peserta lainnya.

 

 

 

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here