Sabtu-Minggu (19-20/10) Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melaksanakan acara bertajuk “PRESTASI” (Pelatihan Edukasi Transformasi Kualitas Diri Melahirkan Volunteer yang Berdedikasi). Kegiatan ini diikuti oleh para volunteer STF UIN Jakarta yang merupakan para penerima beasiswa baik Beasiswa Prestasi maupun Beasiswa Orang Tua Asuh.

Program ini menghadirkan pemateri-pemateri yang berpengalaman dalam bidang volunteerism.  Hal ini berguna dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas,  daya saing, serta membuka wawasan dan kepedulian para volunteer.  Sehingga diharapkan dapat menciptakan aktifitas filantropi yang berkeadilan sosial di Indonesia dan juga dunia.

Febria Afia, selaku Koordinator Program Volunteer dan Community Engagement STF UIN Jakarta yang memprakarsai program ini menyampaikan, program ini merupakan upaya STF UIN Jakarta untuk membina para generasi muda bangsa yang memiliki minat serta potensi generasi milenial dalam bidang volunteerism.

Sesi pertama dimulai dengan pengenalan lebih mendalam tentang lembaga STF UIN Jakarta yang dilanjut dengan sharing pengalaman volunteering para penerima beasiswa STF UIN Jakarta yang pernah menjadi volunteer di STF UIN Jakarta.

“Aku bisa punya pengalaman sosial yang banyak secara langsung. Bervolunteer di STF UIN Jakarta juga membuka pemahaman saya tentang arti kemanusiaan yang sebenarnya.” Hana, Mahasiswi FIDIKOM UIN Jakarta, penerima beasiswa Prestasi 2019.

Selain itu Lutfia, Mahasiswi FITK UIN Jakarta, penerima beasiswa Orang Tua Asuh juga berbagi pengalamannya menjadi volunteer di STF UIN Jakarta.

“Menjadi penerima Beasiswa STF itu beda! Beda dari beasiswa lainnya. STF ini kan lembaga non-profit ya, jadi kita itu bervolunteer disini melakukan kegiatan-kegiatan untuk menyambung kebaikan lagi. Segala upaya volunteer disini ya untuk berbagi lagi. Ketika kita tahu apa yang kita lakukan akan bermanfaat buat orang yang membutuhkan itu seneng banget rasanya. In shaa Allah mudah-mudahan dapat pahala juga. Aamiin”

Di siang hari, pada sesi ke dua, materi yang disampaikan adalah tentang Bungkesmas yang disampaikan langsung oleh ibu Sri Hidayati selaku Manager Bungkesmas. Bungkesmas merupakan sebuah program asuransi mikro dengan berbagai manfaat. Program ini merupakan bentuk kepedulian sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat pra-sejahtera dalam mempersiapkan kemudahan untuk musibah yang tidak terduga.  Pembayaran 100 ribu rupiah setiap tahunnya dapat memberikan beberapa jaminan para pesertanya, diantaranya jaminan untuk kecelakaan maksimal sebesar 20 juta rupiah.

Dengan diawasi oleh OJK, Bungkesmas menjalankan programnya dengan bermitra dengan Koperasi, BMT dan lembaga lainnya hampir di seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, proses pendaftaran kepesertaannyapun sangat mudah dilakukan, dapat dengan menginstall aplikasi Bungkesmas pada Android.

Selanjutnya, pada sesi ketiga diisi dengan training motivasi dengan tema “Make a Better Life with Hypnotherapy” yang dibawakan oleh Iik Hikmatullah, S.Pd., CH. CHt. Pada sesi ini peserta dibawa ke bawah alam sadar mereka untuk membangun keyakinan pada setiap harapan dan cita-cita bahwa selalu ada jalan untuk menuju suatu tujuan. Hal ini ditanamkan dalam diri masing-masing relawan agar tidak mudah berputus asa dan selalu berusaha.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Direktur STF UIN Jakarta, Prof. Dr. Amelia Fauzia, M.A. Beliau menyampaikan agar para peserta tidak memandang latar belakang seseorang baik ras, agama dan suku ketika berderma demi terciptanya keadilan sosial. Dengan menonton tayangan hasil riset yang dilakukan STF UIN Jakarta tonton disini, para peserta diberi pengertian secara detail mengenai makna filantropi dan peran STF UIN Jakarta pada dunia sosial dan kemanusiaan di Indonesia dan juga dunia.

Pemateri terakhir pada hari sabtu (19/10) ditutup oleh salah satu alumni penerima beasiswa STF UIN Jakarta yang saat ini berkarir di Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Paramadina, Agidia Oktavia. Agidia bercerita betapa pentingnya pengalaman bervolunteer untuk bekal masa depan, khususnya ketika melamar pekerjaan dan ketika sudah bekerja. Agidia juga berpesan “Bervolunteerlah dengan ikhlas dan bahagia, niscaya kebaikan dan kebahagiaan akan kembali pada diri kita”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here