Wakaf produktif memiliki dimensi strategis dalam membantu membangkitkan ekonomi masyarakat terutama pasca pandemi Covid-19. Dalam rangka mendukung program pemberdayaan masyarakat bagi para pelaku usaha kecil dan mikro, Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta menggagas program Rumah Wakaf Wirausaha (RWW) dan Waqf Endowment UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai bentuk partisipasi dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya kelompok marjinal untuk membangun ekonomi mereka secara mandiri.

“Gerakan wakaf untuk pengembangan universitas dari pendirian awal kami berharap Social Trust Fund itu melihat pada dua kutub. Satu kutub adalah Harvard University salah satu universitas di Amerika yang dia memiliki endowment dan menjadi world class university dan di sisi lain kami pun ya Al-Azhar University yang telah didirikan sejak abad ke 9 melalui wakaf dan kuat karena wakaf sampai sekarang juga menjadi center of excellence. Di situ UIN Syarif Hidayatullah yang bercita-citakan menjadi salah satu univeritas yang bisa memiliki wakaf seperti Harvard dan Al-Azhar agar bisa mendukung mimpi anak yang memiliki potensi untuk mendapatkan pendidikan tinggi.”

“Selain itu kita juga telah berupaya melakukan renovasi Rumah Wakaf Wirausaha sebagai central perkembangan ekonomi mulai dari Cidokom, Gn Sindur Bogor untuk bisa memberdayakan perempuan dan difable. Oleh karena itu gerakan wakaf ini tentunya tidak hanya memberikan manfaat kepada lingkungan UIN, tetapi juga di luar UIN dengan istilah SDGSnya adalah ‘No one left behind’. ” Ujar Direktur STF UIN Jakarta Prof. Amelia Fauzia, MA, Ph.D dalam acara Seminar “Wakaf Produktif untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dan Disabilitas” dan “Launching Wakaf Endowment UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, pada Kamis, 9 Desember 2021.

Hal tersebut diamini oleh Rektor UIN Sayrif Hidayatullah Jakarta Prof. Amany Lubis, MA. Menurutnya universitas islam tertua dan terbesar di dunia seperti Al-Azhar Kairo Mesir bisa besar karena wakaf. Selain itu, sudah banyak sekali para tokoh ilmuan, maupun tokoh islam yang lahir dari sana yang memiliki pemikiran yang amat luar biasa.

Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA yang merupakan Ketua Badan Wakaf Indonesia mengungkapkan, orang-orang yang belum berwakaf mungkin belum paham seberapa besar pahalanya berwakaf. Padahal dengan berwakaf pahala kebaikan akan terus menerus mengalir, apalagi dalam wakaf produktif. Saat ini tren wakaf prokduktif dengan uang juga sudah berkembang dimasyarakat.

Wakaf ini memang menjadi fenomena yang menarik, sehingga banyak ahli yang diundang dalam acara ini mengungkapkan bahawa tren wakaf sudah mulai berkembang ke bentuk-bentuk wakaf produktif yang membuat manfaatnya lebih luas. Seperti halnya pada berbagai bidang ekonomi yang menyangkut dalam pemberdayaan baik untuk mendukung kaum perempuan maupun kaum disabilitas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here