“Sumber gambar: CAUKIN Studio”
CAUKIN Studio, studio arsitektur asal Inggris yang didirikan pada tahun 2015 oleh sekelompok teman dari Kanada, Inggris, dan Indonesia, terus menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan dan pembangunan berkelanjutan melalui desain. Sejak berdiri, CAUKIN telah menyelesaikan lebih dari 120 proyek desain dan konstruksi di lima benua, dengan lebih dari 300.000 jam kerja lapangan yang berfokus pada pendidikan. Studio ini juga telah mendapat pengakuan internasional melalui penghargaan dan nominasi di bidang arsitektur dan kewirausahaan dari lembaga seperti Dezeen, The Architectural Review, Architects Journal, dan Santander Universities.
Bersama Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta, CAUKIN Studio terus memperluas kerja sama mereka dalam pembangunan fasilitas di Centre for Community Development and Social Entrepreneurship (CERCONDESO) di kawasan Cidokom, Bogor. Kolaborasi yang dimulai sejak 2022 ini melibatkan relawan internasional dan masyarakat setempat dalam mewujudkan ruang-ruang fungsional yang mendukung kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Musholla of Solidarity: Awal Kolaborasi

“Sumber gambar: CAUKIN Studio”
Kerja sama antara CAUKIN Studio dan STF UIN Jakarta pertama kali terwujud melalui pembangunan Musholla of Solidarity pada tahun 2022. Proyek ini berlangsung selama enam minggu, dipimpin oleh Harrison Marshall, David Mahon, Aaron Chan, dan Aidana Roberts. Sebanyak 17 peserta internasional dari berbagai latar belakang arsitektur dan teknik bekerja bersama warga lokal serta relawan STF UIN Jakarta.
Bangunan musholla dirancang sebagai ruang ibadah sekaligus pusat aktivitas masyarakat. Fasilitas ini juga dilengkapi dengan toilet dan kamar mandi. Desainnya mengedepankan pencahayaan alami, ventilasi yang maksimal, serta penggunaan material lokal. Struktur kayunya dilindungi menggunakan teknik tradisional Jepang, Shou Sugi Ban, untuk mencegah rayap dan pembusukan. Seluruh elemen dirancang agar bangunan tetap tahan lama, mudah dirawat, dan nyaman digunakan untuk berbagai kegiatan komunitas.
Guest House: Melanjutkan Semangat Kolaborasi

“Sumber gambar: CAUKIN Studio”
Keberhasilan proyek musholla mendorong kelanjutan kolaborasi melalui pembangunan Guest House atau House of Empowerment pada tahun 2024. Proyek berdurasi delapan minggu ini dipimpin oleh Niall Robson, Dima Al-Bayati, dan Harry Thorpe. Sebanyak 23 peserta internasional dari bidang arsitektur dan teknik bergabung bersama mahasiswa KKN dan tenaga kerja lokal di bawah bimbingan tim STF UIN Jakarta.
Bangunan guest house terdiri dari tiga ruang utama yang berfungsi sebagai kamar, ruang serbaguna, dan teras beratap. Terletak di bagian belakang dan menghadap langsung ke musholla, bangunan ini dirancang menggunakan material lokal serta struktur hibrida beton dan logam yang kuat terhadap guncangan gempa. Fasilitas ini memungkinkan komunitas untuk mengadakan kegiatan multi-hari atau menyewakan ruang sebagai sumber pendapatan mandiri.
Saung Belajar: Ruang Belajar dan Aktivitas Komunitas

“Sumber gambar: CAUKIN Studio”
Kolaborasi antara CAUKIN Studio dan Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta bersama Centre for Community Development and Social Entrepreneurship (CERCONDESO) di Bogor telah melahirkan berbagai fasilitas komunitas yang bermanfaat, seperti Musholla of Solidarity dan Guest House. Kedua bangunan ini berfungsi sebagai ruang ibadah, tempat belajar, serta pusat kegiatan masyarakat.
Sebagai kelanjutan dari keberhasilan proyek-proyek tersebut, pembangunan Saung Belajar menjadi tahap berikutnya dalam kemitraan ini. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung aktivitas pendidikan dan interaksi sosial warga, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan ruang yang inklusif, fungsional, dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar.
Melalui kolaborasi ini, CAUKIN Studio dan STF UIN Jakarta menunjukkan model kerja sama internasional yang berkelanjutan dalam pengembangan fasilitas berbasis pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Keterlibatan relawan internasional, mahasiswa, dan warga lokal menjadi wujud nyata pendekatan partisipatif yang tidak hanya menghasilkan bangunan fisik, tetapi juga mempererat solidaritas lintas budaya serta mendorong pembangunan sosial yang berkelanjutan. (Putri Khoirina N/ Volunteer STF)





