Jakarta, 20 November 2025International Volunteer Day (IVD) adalah hari relawan internasional yang diperingati setiap 5 Desember sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi para relawan di berbagai belahan dunia. Peringatan ini juga menjadi momentum global untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerelawanan sebagai kekuatan sosial yang mampu mendorong perubahan, memperkuat solidaritas, dan menciptakan keberlanjutan dalam pembangunan.

Sebagai lembaga filantropi dan pemberdayaan, Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta menjadikan IVD sebagai agenda penting yang perlu dirayakan setiap tahun. Perayaan ini menjadi ruang bagi STF untuk memperkuat budaya kerelawanan di lingkungan kampus, mendorong partisipasi generasi muda dalam aksi sosial, serta menegaskan komitmen lembaga terhadap nilai-nilai kepedulian dan keberdayaan. Sejak tahun 2015, STF secara konsisten merayakan IVD dengan berbagai kegiatan yang inspiratif, kolaboratif, dan berdampak nyata.

Pada tahun ini, STF UIN Jakarta tengah mempersiapkan rangkaian kegiatan International Volunteer Day yang akan dilaksanakan pada 5 Desember mendatang. Mengusung tema “Grow to Empower, Empower to Care”, peringatan tahun ini difokuskan untuk menumbuhkan kesadaran, empati, dan keberdayaan melalui kegiatan yang edukatif, inklusif, dan berdampak pada masyarakat.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut, STF UIN Jakarta menyiapkan tiga agenda utama: Seminar Self-Improvement, Aksi Lingkungan Susur Sungai Ciliwung bersama Khatulistiwa Response Team, dan Kegiatan Crafting Inklusif bersama anak-anak disabilitas di YPLB Nusantara Depok. Ketiga kegiatan tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman kesukarelawanan yang holistik bagi mahasiswa.

Ketua Pelaksana IVD 2025, Ahmad Ganis Malewa, menyampaikan bahwa IVD bukan hanya agenda perayaan, melainkan gerakan yang memperkuat ekosistem kerelawanan di lingkungan kampus.

“IVD 2025 bukan hanya momentum perayaan, tetapi gerakan untuk memperkuat ekosistem kerelawanan di kampus dan masyarakat. Kami ingin memastikan setiap kegiatan memberikan manfaat sosial yang terukur, tidak hanya bagi panitia tetapi juga bagi mahasiswa dan masyarakat luas,” ujarnya.

Ganis juga menyampaikan bahwa seluruh divisi telah menunjukkan kesiapan yang baik dan bergerak sesuai timeline.

“Progres persiapan sejauh ini positif. Komunikasi antar divisi solid, pemahaman peran jelas, dan tinggal penyempurnaan teknis di beberapa bagian. Kami optimis IVD 2025 berjalan sesuai rencana,” tuturnya.

Penguatan Aspek Teknis oleh Divisi Acara

Dalam memastikan rangkaian kegiatan berjalan sesuai konsep, Divisi Acara memegang peranan penting. Koordinator Divisi Acara, Afifah Dwi, menegaskan bahwa seluruh rancangan program disiapkan tidak hanya sebagai seremonial, tetapi sebagai pengalaman yang memberikan dampak sosial. Dwi menyebutkan bahwa pihaknya melakukan koordinasi intensif dengan PIC tiap kegiatan untuk menjaga kesinambungan konsep.

“Kami rutin koordinasi, cek ulang teknis, dan memastikan narasi program tetap nyambung. Yang paling penting, semua kegiatan tetap inklusif, meaningful, dan kuat unsur volunteernya. Jadi konsepnya bukan cuma tulisan di proposal, tapi benar-benar terasa di lapangan,” ungkapnya.

Dwi juga memaparkan perkembangan kesiapan teknis setiap kegiatan.

Untuk Aksi Susur Sungai, lokasi telah dipastikan di Ciliwung dan sedang dimatangkan bersama Khatulistiwa Response Team, termasuk alur acara, pembagian kelompok, dan peralatan keselamatan. Pada kegiatan crafting di YPLB Nusantara, kebutuhan material telah dipetakan dan rundown acara tengah dirapikan. Sementara itu, Seminar Self-Improvement telah menyiapkan venue, perizinan, serta pembicara dari jajaran dosen, dan kini memasuki tahap finalisasi teknis ruang, dokumentasi, dan konsumsi.

“Untuk peserta, kami juga sedang menyiapkan informasi teknis seperti perizinan, dresscode, keamanan, sampai briefing saat TM nanti. Harapannya semuanya terarah dan tidak membingungkan peserta,” tambahnya.

Terkait tantangan pelaksanaan, Dwi menyebutkan bahwa padatnya jadwal serta perbedaan karakter tiap kegiatan menjadi hal yang perlu diantisipasi. Koordinasi dengan pihak eksternal juga memerlukan waktu lebih panjang.

“Tantangan terbesar ada di penyelarasan jadwal, SDM, dan teknis yang berbeda-beda di tiap kegiatan. Tapi kami sudah menyiapkan timeline detail, membentuk small teams supaya tiap agenda punya PIC yang fokus, serta memperkuat komunikasi internal maupun dengan pihak luar. Yang penting semua saling backup, dan sejauh ini teamwork-nya sangat baik,” ujarnya.

Melalui rangkaian kegiatan IVD 2025, STF UIN Jakarta berharap semakin banyak mahasiswa yang melihat kesukarelawanan sebagai bagian penting dari pembentukan karakter, bukan sekadar aktivitas tambahan. Dengan persiapan yang matang dan kolaborasi yang solid, IVD 2025 ditargetkan menjadi momentum yang menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna bagi seluruh peserta. (Putri K. Nuzullah/ Volunteer STF UIN Jakarta)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here