Sejak merdeka 1948, Myanmar tenggelam dalam lingkaran konflik dan kekerasan yang tak kunjung usai. Banyak faktor melatarbelakangi konflik dan kekerasan berkepanjangan itu. Mulai dari kompetisi antar-ideologi politik, perseteruan antar-etnis, rivalitas antar elit politik dan birokrat, dominasi tentara, hingga konflik sipil-militer. Krisis kemanusiaan Rohingya menjadi bukti nyata. Nestapa warga Rohingya terus terjadi tanpa henti. Konflik tak berkesudahan membuat mereka selalu hidup dalam ketakutan. Setiap detik dilewati dengan penuh tekanan.

Selengkapnya di NEWSLETTER TRUST – Edisi 4

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here