Sulsel, STF Online— Lembaga sosial kemanusiaan Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta sepakat bekerjasama dengan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Kerjasama yang dituangkan dalam naskah kerjasama ini yang ditandangani pada 23 Juli dan 24 Juli ini terfokus pada pemberdayaan perempuan pelaku ekonomi UMKM. Kesepakatan juga menjadikan kedua kabupaten ini menjadi pilot project Pemberdayaan Ekonomi Muslimah.

Direktur STF UIN Jakarta Dr. Amelia Fauzia, M.A menuturkan, piloting project di dua kabupaten ini merupakan bagian dari riset tentang pemberdayaan ekonomi muslimah berbasis digital yang diselenggarakan STF UIN Jakarta di Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Riset sendiri merupakan kerjasama STF UIN Jakarta dengan Ford Foundation dan UNSWA serta didukung Kementerian Dalam Negeri RI.

Amelia menjelaskan, fokus pada perempuan pelaku UMKM disebabkan karena tingginya peran ekonomi mereka dengan prosentase 60 persen pelaku UMKM merupakan perempuan. Sedang pelaku UMKM laki-laki hanya sekitar 40 persen. “Bukan suatu hal mustahil bahwa percepatan perekonomian perempuan semakin meningkat jika peran serta perempuan ditingkatkan,” ungkapnya.

Turut serta menghadiri MoU, Wakil Bupati Bantaeng, H. Sahabuddin mengatakan bahwa pemberdayaan  UMKM merupakan salah satu sektor ekonomi yang mempunyai peran penting dalam  mendukung pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah pada khususnya serta dalam rangka pengurangan  angka pengangguran dan pemerataan pendapatan masyarakat.

“Penandatanganan MoU ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk bertukar informasi mengenai strategi program  dan praktik bisnis atau usaha yang telah berhasil dan patut diimplementasikan dalam meningkatkan  pemberdayaan ekonomi perempuan”, jelasnya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM dan Perdagangan Bantaeng Ir. Meyriani Madjid, M.Si menjelaskan bahwa dengan ditandatanganinya nota kesepahaman dengan STF UIN Jakarta diharapkan bisa membuka mata para pelaku UKM terhadap teknologi pemasaran digital yang semakin pesat.

Menurutnya, laju UMKM di dua kabupaten tersebut memang tergolong maju di Sulawesi Selatan. Kabupaten Bantaeng misalnya, pada 2016 dan 2018 meraih penghargaan Natamukti Nindya dari Menteri Koperasi dan UMKM karena berhasil meningkatkan daya saing UMKM secara keseluruhan, baik di tingkat nasional bahkan internasional. Kabupaten Enrekang tidak mau kalah, jumlah UMKM di wilayah tersebut mengalami peningkatan setiap tahun.

Dari data Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskopukmnakertrans) Enrekang jumlah UKM pada tahun 2018 lalu mencapai 5.455. Angka tersebut jauh lebih meningkat dibandingkan 2017 yang hanya 5.256, dan 2016 hanya ada 4868 UKM di Kabupaten Enrekang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here