Pada bulan Ramadhan, umat Islam diingatkan akan kemuliaannya dan pentingnya berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan karena ganjarannya yang besar. Menyadari momentum ini yang begitu sangat dinanti oleh umat Islam, STF UIN Jakarta mengadakan program Serial Kajian Ramadhan: Ramadhan dan Filantropi yang Rahmatan Lil-Alamin. Salah satu tujuan dari program tersebut adalah untuk membangun filantropi kemanusiaan di kalangan akademisi, terutama di Perguruan Tinggi Negeri. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, Lc., MA. (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2022).

Sebagai umat Islam yang baik, saling mengingatkan agar meningkatkan keimanan dan spiritualitas kita sangatlah penting. Sedekah adalah salah satu ibadah yang dapat dilakukan di bulan yang penuh berkah dan merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sedekah juga merupakan bagian dari rukun Islam yang dapat membantu menciptakan kemaslahatan sosial. Karena manusia memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda, kita sebagai manusia sosial dituntut untuk bekerja sama dan saling melengkapi. Allah akan memberikan ganjaran setimpal atas setiap kebaikan yang kita lakukan. Seperti yang disebutkan dalam Surah Al-Zalzalah, Allah SWT adalah yang membalas segala perbuatan. Kita sangat beruntung karena berada dalam lingkungan yang islami, tutur Prof. Amany.

Banyak orang diberikan kekuatan untuk bersedekah, berinfak, berwakaf, dan bershadaqah, namun mereka tidak melakukannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membangun spiritualitas dan kedermawanan pada diri manusia. Orang yang bersedekah akan mendapatkan pahala dan manfaat yang akan kembali kepada mereka di dunia dan di akhirat. Zakat dapat membersihkan harta yang dimiliki, oleh karena itu, penting juga untuk mempelajari ajaran ini agar ibadah tersebut berkualitas.

Ajaran tentang zakat telah umum dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia sejak zaman Rasulullah SAW. Sebagai ajaran pokok dalam Islam, perlu membiasakan diri sejak dini untuk tidak menunggu menjadi kaya baru menunaikan zakat. Hal ini akan membantu kita terbiasa berzakat dan peduli terhadap sesama. Salah satu ciri di Timur Tengah saat bulan Ramadhan tiba adalah ketersediaan sembako dan bahan pokok yang melimpah sehingga tidak ada kelangkaan pangan dan sandang di sana.

Jika kalau zakat itu terdapat fiqih dan peraturannya, berbeda halnya dengan sedekah. Sedekah memiliki berbagai macam pandangan ada yang mengatakan bahwa sedekah itu mengeluarkan dana yang kita miliki dan adapula yang menyatakan bahwa sedekah adalah memberikan sesuatu yang kita sayangi. Kedua pandangan tersebut sah-sah saja karena hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah di surah Ali Imran ayat 92 yang berbunyi “Kamu tidak akan memperoleh kebaikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai dan sungguh Allah yang maha mengetahui.” Sehingga semua dan apapun yang dimiliki dan dicintai bisa disalurkan dengan niat sedekah asal kita ikhlas dalam mengeluarkannya. Wallahu a’lam bisshawab.

Penulis: Alfina Ika Arianti/FAH UIN Jakarta/Volunteer

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here